• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kesling Kit

40 Ribuan Keluarga Solo Tak Punya Jamban, DPRD Sebut Sudah Ada Solusi

7 Juni 2022 by wp_user

Ketua Komisi III DPRD Solo, YF Sukasno, mengakui masih ada sebagian warga Kota Bengawan yang tidak memiliki jamban sendiri. Hal itu dikarenakan sejumlah sebab, seperti kondisi rumah yang tak memungkinkan dibuat jamban sendiri.

Namun, Sukasno mengatakan sudah ada solusi mengenai itu. Untuk keperluan buang hajat, warga menggunakan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) komunal dan MCK bersama.

PromosiBengawan Solo Bagian Penting Jalur Rempah Jawa Tengah dan Jawa Timur

“Iya memang ada, karena kondisi rumah yang tak memungkinkan dibuat jamban. Maka solusinya IPAL komunal dan MCK bersama yang dikelola kelompok swadaya masyarakat. Itu malah bagus karena ada penjaga,” ujarnya kepada Solopos.com, Kamis (10/2/2022).

Baca Juga: Walah, 40 Ribuan Keluarga di Solo Tak Punya Jamban Sendiri

Orang yang bertugas menjaga itu, menurut Sukasno, juga bertanggung jawab membersihkan MCK secara rutin agar selalu bersih saat digunakan warga Solo yang tak punya jamban sendiri. MCK bersama dan IPAL komunal tersebut menurutnya sudah ada di sejumlah permukiman padat penduduk di wilayah Solo.

“Di beberapa lokasi sudah ada MCK sekaligus IPAL komunalnya. Fasilitas itu bisa dipakai oleh beberapa keluarga. Kan kita [Solo] ada program 100 0 100, sanitasi berbasis masyarakat. Itu yang dikelola oleh kelompok swadaya masyarakat,” urainya.

Mengurangi Kawasan Kumuh
Dengan program pembuatan MCK bersama dan IPAL komunal, Sukasno mengatakan dapat mengurangi kawasan kumuh di Solo. Sebab menurutnya daerah kumuh yang memiliki fasilitas MCK bersama dan IPAL komunal sudah termasuk daerah sehat.

Baca Juga: Pernah Ngalami BAB di WC Helikopter Lur? Kini Menghilang dari Kota Solo

Mengenai wilayah kecamatan yang paling banyak memiliki daerah kumuh dan warga tak memiliki jamban di Kota Solo, Sukasno mengaku tak hafal. “Program keroyokan DPUPR, Disperkim, DLH dan Kotaku bisa mengurangi daerah kumuh kota,” terangnya.

Sedangkan legislator DPRD Solo dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Antonius Yogo Prabowo, mengaku merasa terkejut dengan masih banyaknya penduduk Solo yang tak punya jamban sendiri, sehingga harus menggunakan jamban komunal.

“Artinya ada PR besar dari Pemkot Solo yang harus diselesaikan. Karena indikator Kotaku sebuah rumah layak huni salah satunya tentang jamban. Ini poin penting yang kadang terlupakan. Ini salah satu hajat hidup utama tiap warga,” katanya.

Baca Juga: Ada 80 IPAL, Pencemaran Limbah di Kali Jenes Solo Masih Saja Terjadi

Yoga, panggilan akrabnya, meminta agar program penyediaan jamban bagi warga Solo menjadi prioritas bagi Pemkot Solo ke depannya. “Harus jadi prioritas program. Ini perlu dikritisi dan dikawal, jadi perjuangan Pemkot Solo,” sambungnya.

Survei BPS
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 43.585 keluarga di Solo terdata tak memiliki jamban sendiri. Mereka mengakses jamban komunil/komunal, menggunakan jamban milik orang lain, atau lebih dari satu keluarga menggunakan satu jamban bersama-sama. Bahkan ada yang tak bisa mengakses jamban sehingga buang air besar sembarangan.

Baca Juga: Kisah Putri Penunggu Mata Air yang Tak Bisa Berhenti Mengalir di Solo

Jumlah itu setara 22,68 persen dari 192.174 rumah tangga yang terdata berdasarkan hasil survei publikasi statistik kesejahteraan rakyat 2021 dari BPS baru-baru ini. Kepala BPS Solo, Toto Tavirijanto, menjelaskan dari hasil survei diketahui juga mayoritas penduduk menggunakan sumur pompa sebagai sumber air utama untuk mandi dan cuci.

Sumber : https://www.solopos.com/40-ribuan-keluarga-solo-tak-punya-jamban-dprd-sebut-sudah-ada-solusi-1254186?utm_source=terkini_desktop

Filed Under: Tak Berkategori

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • JAGA KEBERSIHAN MESJID UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19
  • Analisis Kualitatif Penerapan Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Pondok Pesantren Al-Izzah Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19.
  • Pengembangan media aplikasi promosi kesehatan interaktif berbasis kuis “higiene sanitasi vs covid-19” dan berita up date sebagai bentuk pencegahan virus corona pada remaja Kota Malang / Dewi Khoirun Nikmatus Z.
  • Program sanitasi UNICEF Dukung Provinsi NTT Cegah COVID-19 di 67 Sekolah Dasar di Kota Kupang
  • Kiat Hotel Bintang 5 Jaga Sanitasi Pasca Pandemi

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.