• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kesling Kit

Banyak Anak Indonesia Meninggal karena Diare, Kementerian PPPA Dorong Perbaikan Sanitasi

4 November 2021 by wp_user

Komentar Lihat Foto Ilustrasi diare.(SHUTTERSTOCK/KITTISAK JIRASITTICHAI) Penulis Deti Mega Purnamasari | Editor Icha Rastika JAKARTA, KOMPAS.com – Data UNICEF pada tahun 2015 menunjukkan, 73.921 anak Indonesia yang meninggal dunia akibat diare. Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Entos Zainal mengatakan, permasalahan diare ini seharusnya bisa diselesaikan dengan sanitasi dan air yang bersih. 

“Seharusnya persoalan ini (anak meninggal karena diare) mudah diselesaikan dengan sanitasi yang layak, perilaku kebersihan, dan kualitas air diperbaiki dengan baik,” ujar Entos dikutip dari siaran pers, Jumat (20/8/2021). Baca juga: Kesaksian Relawan Longsor Nganjuk: Muntah dan Diare 6 Jam Usai Makan Mi Ayam Bantuan Entos mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, sebanyak 45 persen anak di desa dan 20,08 persen anak di kota diketahui tinggal di rumah dengan fasilitas sanitasi yang tidak layak.

Situasi tersebut, kata dia, semakin diperburuk dengan munculnya pandemi Covid-19 di Tanah Air. “Artinya masih banyak anak dan keluarga masih menempati tempat tinggal dengan sanitasi-sanitasi yang belum baik,” kata dia. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Padahal, dalam situasi Covid-19 saat ini, kedisiplinan menjaga kebersihan diri dan menerapkan prorokol kesehatan sangat penting dilakukan. Oleh karena itu, Entos menilai bahwa tantangan pengelolaan sanitasi pada masa pandemi ini juga perlu diatasi.

“Mengatasi tantangan pengelolaan sanitasi terutama di masa pandemi membutuhkan dukungan dan tanggung jawab bersama, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, masyarakat, keluarga dan orangtua,” ucap dia.

Cuaca Ekstrem, Pengungsi Gempa Sulbar Mulai Terserang Demam hingga Diare Sementara itu, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali mengatakan, air yang layak sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebersihan diri. “Kualitas air yang bersih dapat mencegah timbulnya penyakit, terutama air minum sebaiknya memang bersih dan sehat,” kata dia. Di samping itu, menghindari sampah sangat penting agar tidak menjadi sumber penyakit. Dengan demikian, pihaknya pun mengajak masyarakat untuk menerapkan dan membudayakan gerakan masyarakat hidup sehat (germas).

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/2021/08/20/11524881/banyak-anak-indonesia-meninggal-karena-diare-kementerian-pppa-dorong

Filed Under: Tak Berkategori

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • JAGA KEBERSIHAN MESJID UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19
  • Analisis Kualitatif Penerapan Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Pondok Pesantren Al-Izzah Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19.
  • Pengembangan media aplikasi promosi kesehatan interaktif berbasis kuis “higiene sanitasi vs covid-19” dan berita up date sebagai bentuk pencegahan virus corona pada remaja Kota Malang / Dewi Khoirun Nikmatus Z.
  • Program sanitasi UNICEF Dukung Provinsi NTT Cegah COVID-19 di 67 Sekolah Dasar di Kota Kupang
  • Kiat Hotel Bintang 5 Jaga Sanitasi Pasca Pandemi

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.