Haerudin (58), warga RT 002 RW 003 Jalan Cirompang di Kademangan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), bercerita bahwa pernah ada warga yang jatuh ke empang saat hendak buang air di jamban apung di dekat rumahnya. Menurut Haerudin, hal tersebut dialami pendatang dari luar lokasi kediamannya yang sedang memancing di empang tersebut. “Sekitar dua bulan lalu ada korban orang jauh yang lagi mancing di empang, terus mau BAK (buang air kecil) ke jamban terus jembatannya patah. Orangnya nyebur, jatuh, sampai sendalnya hilang enggak ketemu,” ujarnya saat ditemui, Rabu (16/3/2022). Devi (25), warga lainnya yang juga melihat peristiwa tersebut, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi pada saat ada lomba pemancingan di empang tersebut.
Baca juga: Masih Banyak Warga Gunakan Jamban Helikopter, Pemkot Tangsel Akan Bangun Fasilitas Sanitasi Komunal Lokasi empang ikan dengan empang jamban bersebelahan, namun aliran airnya terpisah oleh jalan kecil. “Iya pas lagi lomba. Dibantuin naiknya, dibantuin nyari sendal, basah setengah badan,” ucapnya. Menurutnya, warga yang melihat kejadian tersebut berusaha menahan tawa karena kasihan dengan korban yang tercebur. “Kasihan kan sudah tua. Yang ngeliatin banyak yang pada mancing, ya mereka terpaksa nahan ketawa. Kayaknya sih orang jauh,” jelas Devi. Baca juga: Berbagai Sebutan Unik Jamban Apung, dari Helikopter, Becak, hingga Telepon Umum Dulu, jamban apung lumrah digunakan oleh warga di wilayah tersebut untuk buang air.
Namun, seiring berjalannya waktu, jamban apung mulai ditinggalkan. Hanya saja, masih ada beberapa warga yang belum memiliki sistem sanitasi memadai kemudian menggunakan jamban apung tersebut untuk buang hajat. Saat ini, tersisa satu jamban apung atau biasa juga disebut jamban helikopter di RT 002 Cirompang. Jamban-jamban lainnya sudah roboh akibat kayu yang digunakan lapuk dimakan usia. Baca juga: Wali Kota Sebut Ada 1.700 KK di Tangsel yang Masih Gunakan Jamban Helikopter “Buat warga yang enggak punya WC dulu pada BAB di situ (jamban), terus yang terakhir roboh 2012, enggak ada lagi,” tutur dia. “Sempat lama enggak ada, terus dibikin lagi yang sekarang ini gantinya. Dibikin sama warga, sama yang lagi pada mancing. Di Kampung Cirompang cuma ada ini saja enggak ada lagi,” lanjut Devi.
Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/16/15471691/cerita-warga-yang-tercebur-saat-hendak-buang-air-di-jamban-apung-di-setu?page=all#page2