Diare menjadi penyakit kedua setelah ISPA yang menyebabkan kejadian kesakitan maupun kematian di Indonesia. Riskesdas tahun 2007 menunjukkan diare sebagai penyakit menular dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tulisan ini ingin mengetahui tindakan preventif yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengendalikan terjadinya penyakit diare ditinjau dari sanitasi lingkungan. Penelusuran literatur dilakukan secara online dan manual terhadap publikasi ilmiah berbahasa Indonesia atau Inggris, dengan kata kunci berupa penyakit diare, sanitasi lingkungan, usaha kesehatan masyarakat, pemerintah dan dinas kesehatan. Hasil amatan menunjukkan dari 25 publikasi yang berkaitan, 17 publikasi membahas tentang diare dan 8 publikasi membahas tentang sanitasi lingkungan. Kesimpulan yang didapatkan adalah angka insiden diare berfluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan penyakit diare berhubungan dengan buruknya sanitasi lingkungan yang akar permasalahannya terdapat pada kurang kesadaran dan pengetahun pada khususnya masyarakat pedesaan untuk menjaga dan melestarikan serta melakukan perilaku hidup sehat untuk memutuskan siklus rantai penularan penyakit diare di Indonesia.
References
- Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) . 2007.
- Ditjen.PPM & PL. Departeman Kesehatan RI. Dit.Sepim Kesma.Buku Data 2008
- Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.Survei Kesehatan Rumah tangga 2001. Laporan Studi mortalitas 2001: Pola Penyebab Kematian di Indonesia. 2002.
- Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
- Magdarina D Agtini, Rooswanti Soeharno, Murad Lesmana, dkk. The burden of diarrhoea, shigellosis, and cholera in North Jakarta, Indonesia: findings from 24 months surveillance. BMC Infectious Diseases 2005, 5:89
- WHO SEARO (1986) Environmental Health Aspects of Industrial and Residential Area. Regional Health Papers No. 11 . New Delhi : WHO Regional Office for South East Asia.
- UNICEF-WHO. Diarhoea: Why children are still dying and what can be done. 2009 Ditjen.PP & PL. Departeman Kesehatan RI. Dit.Sepim Kesma. Buku data 2006
- Ditjen PP dan PL Departemen Kesehatan RI Dit Sepim Kesma. Buyku data 2006
- Black, R.E., Morris, S.S., and Bryce, J Where and why are 10 million children dying every year? Lancet . 2003, 361: 2226-2234
- Lee Jong-wook, Director-General, World Health Organization. Water, sanitation and hygiene links to health. Facts and figures updated November 2004
- Mukono HJ.(2000). Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press, pp 155 -157.
- Kosek, M., Bern, C., and Guerrant, R.L. The global burden of diarrhoeal disease, as estimated from studies published between 1992 and 2000. Bull World Health Organ. 2003, 81: 197-204.
- Parashar, U.D., Hummelman, E.G., Bresee, J.S., Miller, M.A., and Glass, R.I. (2003) Global illness and deaths caused by rotavirus disease in children. Emerg Infect Dis 9: 565-572
- Badan Litbangkes Dep Kes RI. Susenas 2004.
- Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan. (2001). Planet Kita Kesehatan Kita. Kusnanto H (Editor). Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 279.Fdfd
- Napitupulu, MF.(1994). Pelaksanaan Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman melalui Pendekatan Kelurahan Demo Kesehatan Lingkungan di DKI Jakarta. Majalah Kesehatan Perkotaan 1:2, 119-128.
- Sanropie D. (1992). Pedoman Bidang Studi Perencanaan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.
- Permenkes No. 416/Menkes/SK/VIII/1990 tentang Pemantauan Kualitas Air Minum, Air Bersih, Air Kolam Renang dan Air Pemandian Umum. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
Sumber : https://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/2485