Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak diprediksi belum akan hilang setidaknya hingga 2035. Ini tidak terlepas dari tingginya jumlah hewan ternak seiring tingkat konsumsi masyarakat yang juga tinggi, termasuk di Jawa Barat. Kabid Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Supriyanto menjelaskan, kondisi tersebut berdasarkan peta jalan yang sudah disusun pemerintah pusat. Baca juga: Sapi di Ngawi Mati Usai Divaksin PMK, Dinas Peternakan: Itu karena BEF, Bukan Vaksin Menurutnya, jumlah hewan ternak di Jawa Barat mencapai 750 ribu. Pada sisi lain, tingkat kesadaran peternak akan kebersihan masih dirasa sangat kurang. “Intinya pencegahan itu dari tingkat kebersihan,” katanya di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (24/11/2022).
Mudah Menyebar Supriyanto mengungkapkan, penyebaran virus PMK sangat mudah terjadi, seperti melalui kandang, kendaraan saat perpindahan, dan petugas peternakan yang tidak mengutamakan kebersihan. “Harusnya sanitasi dan disinfeksi diutamakan. Kandang dan kendaraan harus rutin dibersihkan, termasuk dengan rutin membuang kotoran, lalu didisinfektan,” ujarnya. Baca juga: Salurkan Bantuan, Ridwan Kamil: Cara Paling Baik Drop di Pendopo Bupati Cianjur Selain itu, tambah dia, petugas peternakan juga harus mengutamakan kebersihan. “Apalagi kalau dari luar mau ke kandang, bajunya harus didisinfektan, sepatunya juga. Agar virus-virus dari luar tidak terbawa ke kandang,” ujarnya. Tak hanya itu, proses isolasi terhadap hewan kurban mutlak diperlukan. “Hewan yang sehat harus dipisahkan. Juga ketika ada hewan datang, harus diisolasi dulu. Ini salah satu kunci pentingnya,” ungkap dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, penyebaran virus PMK ini diperparah oleh masih sedikitnya jumlah vaksin. “Makanya yang diprioritaskan untuk divaksin adalah sapi dan kerbau, karena nilai ekonominya tinggi. Pada tahun 2022 ini, kami optimis vaksinasi hewan ternak di Jawa Barat sudah mencakup 200 ribu lebih hewan kurban,” ucap dia. Untuk mencegah penularan yang lebih massif, pihaknya mengingatkan agar pengelola peternakan lebih mementingkan kebersihan. “Kuncinya itu, dari kebersihan, terutama saat pengiriman/perpindahan hewan,” katanya. Jawa Barat, tambahnya, menjadi daerah tujuan hewan ternak dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan provinsi lainnya. “Saat pengiriman, kebersihan harus diperhatikan.
Sanitasi, sebelum menaikkan hewan, pastikan kendaraannya bersih,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Barat, Faiz Rahman, memastikan pihaknya terus mengupayakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pencegahan PMK. Termasuk masalah kebersihan kepada pengelola ternak. Berbagai saluran dilakukan untuk sosialisasi tersebut seperti melalui media arus utama, media sosial, dan kanal informasi lainnya. “Karena memang kuncinya dari sosialisasi, penyebarluasan informasi tentang pencegahan PMK,” katanya.
Sumber : https://bandung.kompas.com/read/2022/11/24/204632078/pmk-diprediksi-belum-hilang-hingga-2035-sanitasi-dan-disinfektan-jadi-kunci?page=all#page2