Sanitasi lingkungan di Desa Sembungan, kawasan wisata dataran tinggi Dieng Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, perlu segera dibenahi, kata Fatoni, Koordinator Tim Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman (P2KKP) Desa Sembungan.
“Desa Sembungan sebagai salah satu destinasi wisata sunrise ternyata menyimpan permasalahan terkait dengan sanitasi lingkungan yang cukup akut apabila tidak secepatnya dibenahi,” katanya kepada Antara di Wonosobo, Sabtu (9/4/2016) malam.
Ia mengatakan hal tersebut di depan puluhan warga Sembungan yang mengikuti acara semiloka penataan desa wisata.
Menurut dia, kondisi sanitasi yang memprihatinkan tersebut dapat mengancam kesehatan sekitar 1.288 jiwa.
“Banyak sumur yang menjadi sumber air minum warga yang lokasinya berdekatan dengan septic tank tetangga sehingga jelas membahayakan kesehatan,” katanya.
Selain keberadaan sumur yang bersebelahan dengan tangki kakus, kata dia, kebiasaan warga membuang sampah di saluran air memperburuk drainase.
“Sampah dan limbah rumah tangga menumpuk di ruang terbuka dan saluran air desa karena memang di Sembungan belum tersedia tempat sampah yang memadai,” katanya.
Melalui program peningkatan kualitas kawasan permukiman yang digulirkan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pihaknya kini tengah berupaya untuk menciptakan kondisi lebih ideal di Desa Sembungan.
“Beberapa kegiatan yang akan segera dikerjakan adalah penyediaan tujuh unit tangki kakus komunal, pengadaan 24 unit tong sampah, pembuatan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST), dan pembangunan jaringan utama air bersih sepanjang 300 meter, katanya.
Ia mengatakan bahwa P2KKP di Desa Sembungan akan bergulir selama 3 tahun, yaitu mulai 2017 sampai 2020.
Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo Agus Purnomo menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya penataan kawasan Sembungan agar lebih ideal dan sudah sepatutnya didukung semua pihak.
“Selain untuk meningkatkan kualitas kawasan dan kesehatan warga, program ini juga akan memberikan dampak positif bagi kunjungan wisatawan,” katanya.
Selama ini, kata dia, permasalahan sampah di kawasan Dieng menjadi salah satu yang paling sering dikeluhkan para wisatawan.