Mesuji (Lampost.co)–Sanitasi masyarakat di Kabupaten Mesuji masih tergolong buruk. Hal itu dibuktikan dengan masih banyaknya pengguna jamban cemplung atau open defecation (OD) disana.
Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Dinas Kesehatan Mesuji, Mulyadi mengatakan berdasarkan data, saat ini ada 3.809 OD yang digunakan masyarakat.
Dari jumlah tersebut, 716 di antaranya terdapat di Desa Sungai Badak, Kecamatan Mesuji. Jumlah pengguna OD masih cukup banyak meski Dinkes Mesuji rutin melakukan sosialisasi.
“Kami juga telah berkoordinasi dengan berbagai sektor terkait, seperti desa, kebakaran, Babinsa, Babinkamtibmas, dan tokoh adat. Namun, hal ini masih belum efektif karena biayanya yang relatif tinggi,” ujar Mulyadi kepada Lampost.co saat dikonfirmasi. Senin, 5 Juni 2023.
Dinas Kesehatan Mesuji juga telah membangun jamban sehat di dua wilayah menggunakan Dana Aspirasi DPR. Keduanya dibangun di Wiralaga I dan Wiralaga II.
“Tahun ini, pembangunan jamban dilaksanakan kembali di Desa Kagungan Dalam dan Sungai Sidang. Kami mengarahkan pembangunan jamban dengan sistem komunal dan septik tank,” tambahnya.
Sementara itu salah satu warga yang masih menggunakan OD, Hendri mengaku alasan belum menggunakan jamban sehat karena biaya pembuatan yang cukup tinggi dan minumnya ketersediaan lahan.
“Alasan pertama adalah kurangnya uang. Alasan kedua adalah lahan daratan yang sangat sempit untuk membangun jamban yang bersih. Oleh karena itu, kami masih menggunakan sungai ini untuk mandi dan juga sebagai tempat pembuatan jamban,” tuturnya.
Sumber : https://m.lampost.co/berita-sanitasi-di-mesuji-masih-buruk.html