Akses air bersih menjadi masalah paling krusial ketika masuk di musim kemarau panjang. Kini, kondisi itu dialami masyarakat di beberapa daerah di Tanah Air. Berkaitan dengan hal tersebut, Pertamina terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, termasuk kebutuhan akses air bersih dan sanitasi sebagai bentuk komitmen Tanggung Jawab Lingkungan dan Sosial (TJSL) perusahaan.
Sejak 2022 hingga Oktober 2023, Pertamina sudah mendukung akses air bersih kepada masyarakat melalui 77 program akses air bersih yang tersebar di 44 kabupaten/kota, 21 Provinsi seluruh Indonesia di antaranya Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Sebanyak 77 program akses air bersih dijalankan Pertamina, dengan menyesuaikan dengan kondisi di masing-masing daerah. Sehingga mekanisme bantuan ada yang berbentuk pengeboran sumur untuk mencari sumber air baru, atau bantuan pipanisasi untuk menghubungkan sumber air yang jaraknya lebih dari 5 kilometer dari Desa terdekat. Selain itu juga diupayakan bantuan teknologi yang dapat mengubah air yang tidak layak untuk dikonsumsi untuk menjadi layak melalui filtrasi air gambut dan air payau. Bantuan tersebut telah memberikan memberikan manfaat kepada 11.306 Kepala Keluarga (KK) serta sejalan dengan target pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), untuk terwujudnya 90% akses sanitasi layak, memiliki 100% akses air minum layak, dan 15% akses air minum aman pada 2024. VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Pertamina terus berupaya untuk meningkatkan akses air bersih di Indonesia, serta mewujudkan masyarakat untuk lebih berdaya dari secara ekonomi, pendidikan, lingkungan, serta kesehatan dengan lebih terbukanya akses air bersih kepada masyarakat. “Dalam menentukan program akses air bersih, di awal pastinya dilakukan sosial mapping untuk mengetahui beberapa aspek dan kondisi geografis diantaranya terkait lingkungan, ekonomi, sosial, dan juga hubungan kemasyarakatan yang ada di lokasi, selanjutnya dipetakan kembali secara teknis untuk kebutuhan fasilitas air bersih,” ujar Fadjar. Terbaru, pada 22 September 2023 Pertamina membangun sarana air bersih di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), di dua lokasi yakni Desa Tendambepa, Kecamatan Nangapanda dan Desa Wolosoko Kecamatan Wolowaru, yang masuk ke dalam wilayah operasi PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus. Penyediaan sarana air bersih diwujudkan Pertamina dengan membangun bak reservoir dan pipanisasi untuk mengalirkan air dari sumber mata air menuju bak reservoir yang jaraknya lebih dari 7 kilometer. Fransiskus Mari Lado, Warga Desa Tendambepa, mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan ini. “Sangat bersyukur dengan adanya program penyediaan air bersih bantuan dari Pertamina karena sangat membantu dan memudahkan kami dalam mengakses air bersih. Ini juga merupakan titik akhir dari masa-masa sulit yang kami alami pada tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya. Bupati Ende, Djafar Achmad, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina atas terlaksananya program TJSL ini. Dia pun mendorong peran warga dalam keberlanjutan dari sarana yang telah dibangun, dengan menerapkan hasil dari pelatihan yang telah diberikan. Lebih lanjut, Fadjar menjelaskan program peningkatan akses air bersih ini sejalan dengan Environment, Social & Governance (ESG). Program tersebut dilakukan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6 Air Bersih, sehingga dapat dioptimalkan untuk peningkatan kesehatan dan akses untuk air bersih bagi masyarakat Kabupaten Ende, serta menjamin ketersediaan dan pengelolaan air yang berkelanjutan untuk semua orang. Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak.Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/5433844/soal-akses-air-bersih-di-musim-kemarau-panjang-pertamina-bantu-lebih-dari-11-ribu-kepala-keluarga