Memasuki penghujung akhir tahun, kebanyakan wilayah Indonesia berpotensi dilanda intensitas hujan yang tinggi. Terkait hal itu, para dokter tidak henti-hentinya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk selalu berwaspada terhadap penyakit yang muncul saat musim hujan.
Suhu yang lebih rendah dari biasanya akibat musim hujan, membuat virus dan bakteri berkembang lebih cepat. Peningkatan jumlah mikroorganisme ini tentu mempermudah penyebarannya ke berbagai tempat dan udara, baik itu di dalam ruangan maupun area terbuka.
Ditambah, pandemi COVID-19 yang belum usai membuat sistem kekebalan tubuh manusia harus berjuang keras melawan virus dan bakteri jahat penyebab penyakit. Bila tubuh tidak dalam kondisi yang optimal, seseorang akan lebih mudah terkena atau tertular penyakit. Lantas, penyakit apa perlu diwaspadai bila musim hujan datang?
1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
Kadar air yang tinggi di udara mendorong virus penyebab ISPA tumbuh lebih cepat dibandingkan ketika suhu lebih hangat dan kering. Akibatnya, masyarakat berisiko tinggi terkena ISPA, yaitu penyakit saluran pernapasan atas atau bawah. Bila tidak segera diobati, penyakit ini memicu masalah kesehatan lain, seperti batuk, pilek, radang tenggorokan, atau bahkan COVID-19.
2. Diare
Diare termasuk gangguan pencernaan (gastrointestinal) yang ditandai dengan perubahan tekstur feses lebih cair atau keinginan Buang Air Besar (BAB) lebih sering. Hujan dan banjir menyebabkan peningkatan kontaminasi bakteri di air bersih. Selain itu, faktor risiko seseorang mengalami diare bisa berasal dari sanitasi lingkungan yang buruk, tidak menjaga kebersihan diri dengan baik, dan mengonsumsi makanan yang tidak higienis.
3. Demam Tifoid
Bakteri bernama Salmonella Typhi adalah penyebab utama dari demam tifoid. Umumnya, kontaminasi bakteri pemicu penyakit akut ini ditemukan pada makanan atau minuman. Dalam bahasa sehari-hari kerap disebut ‘sakit tipes’.
4. Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah cukup lurah di masyarakat Indonesia, terutama saat musim hujan tiba. Penyakit menular satu ini bermula dari perkembangbiakan nyamuk jenis aedes aegypti di tempat-tempat lembab ataupun genangan air. Semakin banyak nyamuk jenis tersebut berkembang, maka penyebaran virus dengue kian masif menjangkiti seseorang.
5. Leptospirosis
Leptospirosis sering dijumpai di kawasan rawan banjir. Sebab, bakteri spirochaeta penyebab penyakit ini berasal dari urine tikus. Jadi apabila terserap oleh lapisan kulit manusia, efek yang ditimbulkan cukup parah. Efek tersebut berupa sakit kepala, diare, kulit kering dan kekuningan, demam tinggi, dan sembelit.
Oleh karena itu, dokter umum dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr Kristanti Diliasari membagikan tips untuk melindungi sistem imun tetap kuat dan mencegah berbagai penyakit selama musim hujan.