Makanan cepat saji atau camilan kemasan bercita rasa tajam memang selalu membuat ketagihan. Kita sering kali lupa pada bahan pengisi, zat kimia dan aditif yang terkandung di dalamnya. Padahal semua setuju kalau makanan tersebut kurang baik buat kesehatan.
Menurut para ilmuwan lingkungan yang diterbitkan dalam Journal of Epidemiology and Community Health pada 2014, memperingatkan bahwa bahan kimia sintesis yang digunakan dalam pengemasan, penyimpanan dan pengolahan makanan dapat membahayakan kesehatan manusia dalam jangka panjang.
1. Pemanis buatan
Mungkin kamu pernah berpikir untuk menghindari minuman bergula dan cukup menggantinya dengan makanan manis. Ini nampak seperti langkah yang baik dalam program menurunkan berat badan. Padahal, penyebab utama dalam epidemi kelebihan berat badan dan obesitas juga dari bahan pemanis yang tidak sehat.
Tubuh tidak mengeluarkan pemanis buatan seperti aspartam yang berbeda dengan gula murni yang asli. Para ahli telah mencantumkan aspartam sebagai salah satu bahan tambahan makanan yang harus dihindari. Zat ini juga berbahaya karena dapat menghalangi penyerapan dan pemanfaatan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
2. Pewarna makanan
Kamu pasti pernah melihat beragam makanan dengan warna mencolok, misalnya pada jajanan anak baik kue kering maupun basah. Pewarna makanan berbahan kimia tersebut jelas berbahaya bagi tubuh jika terus dikonsumsi dalam jangka panjang. Beberapa zat tersebut bahkan dilarang oleh FDA pada tahun 1990 karena bisa menyebabkan kanker.
Dampak dari pewarna makanan ini juga dikaitkan dengan anak-anak hiperaktif. Sebuah studi juga menghubungkannya dengan kanker, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya. Pewarna makanan yang aman haruslah dari bahan yang alami.
3. Sodium nitrit, pengawet daging
Bagi pecinta daging, prospek nitrit tentu menjadi kabar buruk yang bisa mengancam kesehatan. Sodium nitrit dan natrium nitrat adalah pengawet daging yang mampu memberikan warna merah dan membantu mencegah pertumbuhan bakteri. Memakan olahan daging memang lezat, tapi bahan daging yang telah terpapar zat ini telah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena kanker pankreas.
4. Kalium karbonat
Roti yang biasa kamu konsumsi sehari-hari, tak lepas dari penggunaan zat aditif di dalamnya. Kalium karbonat yang ditambahkan pada roti mampu memperkuat adonan dan meningkatkan tampilan roti yang lebih baik selama proses pembakaran.
Di Amerika Serikat, penggunaan bahan ini telah dilegalkan, tapi kandungannya yang diduga karsinogen atau penyebab kanker, tetap saja membuat zat ini itu dilarang di banyak negara.
5. Sirup jagung tinggi fruktosa (HFCS)
unplash.com/adam jaime
Sirup jagung tinggi fruktosa atau high-fructose corn syrup (HFCS) biasa digunakan sebagai pemanis buatan dalam minuman kemasan atau bersoda. Kamu mungkin pernah melihat kandungan HFCS tertulis dalam label kemasan makanan atau minuman ringan.
HFCS memang sulit dihindari, tapi zat ini dikabarkan sangat adiktif. Sirup jagung fruktosa tinggi juga mempengaruhi penambahan berat badan dan penyakit hati berlemak.
Itulah beberapa zat berbahaya bagi kesehatan tetapi seolah telah umum ditambahkan pada olahan makanan. Untuk itu sebisa mungkin, kurangi makanan yang mengandung zat kimia dan beralihlah pada bahan alami.