Air bersih adalah sesuatu yang sangat berharga dan sangat diperlukan oleh manusia. Jika air bersih ini tidak ada, bisa-bisa nyawa manusialah yang akan terancam. Dampak kekurangan air bersih yang begitu mengerikan ini tentunya menjadi sinyal bagi manusia untuk bijak dalam menggunakannya.
Indonesia sendiri sebenarnya memiliki curah hujan yang cukup tinggi dan jika ditinjau secara geografis, negara ini memiliki sekitar 6% dari persediaan air yang ada di dunia. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki sumber daya air yang begitu melimpah.
Meskipun begitu, Indonesia termasuk negara yang berisiko tinggi menghadapi krisis air tahun 2040 mendatang. Pernyataan ini didasarkan pada studi yang dilaksanakan oleh World Resources Institute. Pertanyaannya adalah apa dampak jika hal tersebut benar-benar terjadi? Berikut jawabannya.
Dampak Kekurangan Air Bersih Bagi Kehidupan Manusia
1. Terjadinya Kerusakan Ekosistem
Bukan hanya manusia yang memerlukan air bersih, tumbuhan dan hewan juga membutuhkannya. Oleh karena itu, jika air bersih menjadi langka, maka tumbuhan dan hewan juga akan ikut merasakan dampaknya yang pada ujungnya juga akan berpengaruh pada manusia.
Dengan jumlah air bersih yang kurang, tumbuhan dan hewan berpotensi untuk mati. Jika kondisi ini masih berlanjut maka ekosistem akan rusak dan akan terjadi bencana ekologi. Pada akhirnya, manusia akan mengalami kekurangan makanan dan akan mengalami kualitas hidup yang buruk.
2. Kualitas Fasilitas Sanitasi Umum yang Berkurang
Bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di luar rumah, pastinya sangat memerlukan fasilitas sanitasi umum yang baik. Fasilitas sanitasi ini perlu dijaga kebersihannya supaya tetap layak untuk digunakan dan tidak berpotensi menyebarkan penyakit.
Kualitas sanitasi umum yang buruk akan membuat banyak penyakit bermunculan termasuk diantaranya kolera, disentri, demam tifoid dan diare. Penyakit tersebut bisa bermunculan karena adanya siklus kontaminasi oleh kotoran manusia yang berlangsung melalui pencemaran tanah dan air.
Selain itu bisa juga menyebar melalui serangga dan bahkan melalui tangan yang kondisinya masih kotor di mana tangan tersebut kemudian dipakai untuk memegang makanan. Adapun yang dimaksud dengan fasilitas sanitasi ini ialah toilet umum.
3. Menimbulkan Banyak Penyakit
Salah satu dampak kekurangan air bersih yang akan sangat dirasakan oleh manusia ialah munculnya berbagai penyakit. Setiap harinya manusia dianjurkan untuk meminum air putih dalam jumlah yang cukup. Tubuh manusia terdiri atas air yang kadarnya lebih dari 60%.
Air yang diasup oleh manusia ialah akan berperan penting khususnya dalam menjaga kinerja otak serta kinerja organ tubuh yang lainnya. Selain itu, asupan air juga akan membantu tubuh terhindar dari dehidrasi.
Sebaliknya, kalau manusia kurang mengonsumsi air akan mengalami penyakit stroke, penyakit batu ginjal, kram otot, mual serta muntah bahkan menurunnya tekanan darah. Tidak hanya itu, mengonsumsi air juga bisa mempengaruhi kesehatan mental.
Lebih lanjut lagi, krisis air bersih akan membuat manusia sulit untuk membersihkan bahan makanan yang akan dikonsumsinya. Akibatnya, bahan makanan tidak bisa dicuci sampai bersih sehingga masih ada sisa bahan kimia seperti pestisida pada makanan yang dimaksud.
Bahkan mungkin masih ada juga justru kuman serta bakteri yang menempel. Jika bahan makanan ini kemudian dikonsumsi langsung oleh manusia, tentunya akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan mereka.
4. Kelaparan Jadi Merajalela
Kekurangan air bersih juga bisa menyebabkan kelaparan. Disinyalir bahwa air yang dimanfaatkan untuk keperluan irigasi serta pertanian secara global mencapai 70%. Sementara sisanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Ikan air ini sampai mengalami kelangkaan, sudah pasti aktivitas bercocok tanam yang dilakukan oleh para petani akan terhambat. Akibatnya, akan muncul masalah terhadap pemenuhan kebutuhan pokok hidup manusia.
Tidak hanya berdampak pada manusia, hewan juga akan ikut musnah karena tidak adanya pasokan makanan bagi mereka. Bagi hewan-hewan yang bisa dikonsumsi, tentunya fenomena ini akan membuat persediaan pasokan daging juga bisa berhenti.
Pada intinya adalah kalau krisis air bersih sampai terjadi, kelaparan juga akan terjadi secara massal dan yang akan merasakannya adalah manusia serta hewan yang hidup di daerah yang kekurangan air bersih.
5. Kemiskinan Berpotensi Meningkat
Lebih lanjut lagi, kekurangan air bersih bisa membuat kemiskinan jadi meningkat. Dampak kekurangan air bersih yang satu ini bisa terjadi karena bisa membuat proses industri, manufaktur, kegiatan pertambangan serta bisnis komersial lainnya yang memerlukan air jadi tersendat.
Kalau proses industri dan bisnis komersial tersendat, sudah tentu akan membuat tingkat kemiskinan jadi lebih meningkat. Selain itu, air juga sangat diperlukan untuk mempertahankan operasional hotel, rumah sakit, restoran, sekolah dan institusi lainnya.
Dengan kata lain, ketiadaan air bersih akan membuat kebersihan serta kesehatan di berbagai tempat tersebut tidak terjaga dengan baik. Akibatnya akan muncul masalah kesehatan sekaligus juga bisa menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar.
Faktor Penyebab Berkurangnya Air Bersih
Pastinya, berkurangnya jumlah air bersih tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa hal bisa menjadi pemicunya dan diantaranya sebagai berikut:
1. Kekeringan
Beberapa daerah di Indonesia ada yang memiliki curah hujan rendah. Daerah yang seperti ini berpotensi besar mengalami kekeringan khususnya saat musim kemarau. Kekeringan bisa berlangsung dalam waktu lama.
Bahkan ada juga daerah yang mengalami kekeringan dalam waktu yang sangat lama. Seperti yang sudah bisa ditebak, kekeringan akan membuat masyarakat di daerah tersebut akan mengalami krisis air bersih. Jangankan air bersih, air yang tidak layak dikonsumsi saja bahkan cenderung sulit ditemukan.
2. Over Populasi
Over populasi merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kondisi di mana manusia yang tinggal di suatu lokasi sudah terlalu banyak jumlahnya sedangkan kapasitas atau daya dukung serta daya tampung lahan sudah tidak mendukung lagi.
Ketika populasi ini meningkat tinggi, otomatis permintaan akan sumber daya juga tinggi. Dengan kata lain, konsumsi air bersih juga akan lebih tinggi yang membuat pasokan air bersih semakin menipis seiring bertambahnya waktu.
3. Sistem Pertanian
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, aktivitas pertanian dan irigasi membutuhkan banyak air. Banyak petani yang menggunakan air tawar untuk merawat tanamannya. Sayangnya, banyak dari air tersebut yang masih terbuang secara percuma.
Hal ini terjadi karena para petani menggunakan metode pertanian yang kurang efisien. Belum lagi adanya sistem irigasi yang bocor. Penggunaan pupuk dan juga sisa pestisida yang tercampur dalam air dan ikut hanyut di sungai juga akan membuat air sungai jadi tidak bersih.
4. Adanya Polusi Air
Polusi air juga bisa membuat jumlah air bersih jadi berkurang. Dua contoh polusi air ini ialah pupuk dan pestisida yang sudah disebutkan sebelumnya. Selain itu, ada juga limbah industri yang bahkan bisa merubah warna air menjadi keruh dan hitam.
Contoh lainnya yang paling sederhana tetap kerap ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ialah kebiasaan masyarakat yang membuang kotoran di sungai membuat air sungai jadi tercemar oleh tinja. Padahal belum tentu kotoran tersebut bebas penyakit menular.
Perbuatan lainnya yang juga dianggap sepele oleh masyarakat ialah kebiasaan membuang sampah di sungai. Kebiasaan ini selain membuat air sungai jadi tercemar, juga bisa menimbulkan bencana lain, bencana banjir misalnya karena sampah yang dibuang berpotensi untuk menyumbat aliran air.
5. Penggunaan Air yang Berlebihan
Sudah tidak bisa dipungkiri lagi bahwa penggunaan air yang berlebihan bisa membuat air bersih semakin berkurang. Sayangnya, masih ada saja masyarakat yang tidak peduli dengan hal ini. Buktinya, ada yang membiarkan kran air tetap terbuka lebar pada saat tidak digunakan.
Ada pula yang gemar berendam di bathtub yang notabenenya memerlukan air dalam jumlah cukup banyak. Kemudian ada yang tetap membuka kran air ketika sedang menggosok gigi. Padahal saat menggosok gigi air tidak begitu diperlukan, kecuali saat berkumur dan saat mencuci sikat gigi.
Membuka kran air lebar-lebar ketika mengambil wudhu padahal ketika melakukan gerakan-gerakan wudhu ada jeda yang membuat air bersih jadi terbuang banyak. Tentunya masih banyak contoh lainnya yang mencerminkan tentang penggunaan air secara berlebihan.
Meskipun sudah disebutkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya air yang sangat melimpah, namun tidak semua air tersebut bersih. Makanya Indonesia bisa saja mengalami krisis air bersih. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya juga, dampak kekurangan air bersih ini sangat mengerikan.
Untuk menghindari terjadinya kekurangan air, sudah seharusnya seluruh manusia di dunia ini melakukan gerakan penghematan air bersih. Diantaranya ialah dengan menggunakan air hanya ketika diperlukan dan tidak berlama-lama saat mandi.
Sumber : https://yatimmandiri.org/blog/inspirasi/dampak-kekurangan-air-bersih/