Perilaku buang air besar sembarangan (BABS/Open defecation) termasuk salah satu contoh perilaku yang tidak sehat. BABS/Open defecation adalah suatu tindakan membuang kotoran atau tinja di ladang, hutan, semak – semak, sungai, pantai atau area terbuka lainnya dan dibiarkan menyebar mengkontaminasi lingkungan, tanah, udara dan air.
Kondisi ini rupanya masih saja terjadi di Desa Kaliombo, Kecamatan Purwosari, Bojonegoro. Sehingga ketika pemerintah kabupaten mencanangkan Gerakan Desa Sehat dan Cerdas (GDSC), desa Kaliombo menjadi salah satu desa tujuan, khususnya dalam bidang kesehatan yaitu kesehatan sanitasi desa.
Berlatar belakang gerakan tersebut, PT Pertamina EP Cepu (PEPC), kembali membantu Desa Kaliombo untuk beranjak menjadi desa yang bebas BAB sembarangan dengan menggelar Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Akses Sanitasi bersama dengan LSM Paratazkia.
Terdapat 130 KK yang akan menerima bantuan jamban sehat dari operator Proyek Lapangan Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB) ini.
“Melanjutkan program sebelumnya, kami bersama dengan Paratazkia melaksanakan kegiatan ini, untuk mengkampanyekan hidup sehat dan mencegah masyarakat agar tidak membiasakan untuk BAB sembarangan, karena efeknya sangat buruk untuk kesehatan. Misalnya yang sederhana saja, jarak antara septitank dengan sumur harus paling tidak minimal 14 meter, agar air bersih tidak tercemar. “ Demikian dipaparkan Edi Arto sebagai Community Relations & CSR PEPC.
Masyarakat Kaliombo sendiri sangat antusias menyambut program ini, terbukti dengan hadirnya mayoritas penerima manfaat untuk mengikuti sosialisasi di Balai Desa Kaliombo.
“Kami berterima kasih sekali dengan bantuan ini, kami berharap dengan adanya program ini, masyarakat Kaliombo jadi lebih mudah dan lebih sadar dalam berperilaku sehat. “ Ujar Kades Kaliombo.