• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kesling Kit

Beda Permasalahan, Beda Pula Penanganan Sanitasi di Desa dan Kota

25 Juni 2020 by wp_user

Masalah sanitasi dan akses air bersih masih menjadi permasalahan yang ditemui di Indonesia, baik di daerah perkotaan ataupun daerah pedesaan. Sama-sama bermasalah, namun karakteristik serta penanganannya sangat berbeda.

Essy Asiah, penanggung jawab Sanitasi Masyarakat (Sanimas) dari Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Kementerian Pekerjaan Umum, mengatakan bahwa secara garis besar, masalah sanitasi yang ada di desa masih tingkat individual (rumah tangga). Sementara di perkotaan, masalah sanitasi menyangkut tingkat orang banyak atau komunal.

“Jenis masalahnya memang beda. Kalau di desa individual karena masalahnya menyangkut satu rumah tangga. Misalnya, rumah warga ini belum ada jamban pribadi, rumah warga itu tidak ada septic tank,”

“Sementara kalau di perkotaan, masalahnya sudah menyangkut komunal atau orang banyak. Bukan hanya menyangkut satu warga tapi keseluruhan lingkungan warga,” tutur Essy pada temu media soal Sanitasi di Gedung Kementerian Kesehatan, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/9/2014).

Kebutuhan soal sarana dan fasiltas sanitasi juga menjadi masalah tersendiri. Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI, dr Wilfried H. Purba mengatakan bahwa di desa, masalah terletak pada kurangnya sarana dan fasilitas sanitasi serta air bersih. Sehingga fokus pengerjaan terletak pada penyediaan sarana dan prasarana seperti jamban, pipa-pipa dan septic tank.

Sementara itu di perkotaan, sudah hampir seluruh warga mempunyai jamban sendiri. Hanya saja, permasalahan terletak pada kemauan masyarakat untuk memelihara dan mengelola sarana dan prasarana yang sifatnya umum dan boleh digunakan siapa saja.

“Masalah lain adalah soal lahan. Kalau di desa kan lahan luas dan milik pribadi, jadi kalau mau bikin septic tank gampang. Kalau di kota misalnya mau bikin septic tank baru dimana? Rumah penduduknya rapat semua,” sambung pria berambut putih ini.

Solusinya, Kementerian PU pun sedang menggalakkan program IPAL Komunal. Artinya Instalasi Pengelolaan Air Limbah di daerah perkotaan akan dilakukan secara komunal.

Filed Under: Tak Berkategori

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • JAGA KEBERSIHAN MESJID UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19
  • Analisis Kualitatif Penerapan Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Pondok Pesantren Al-Izzah Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19.
  • Pengembangan media aplikasi promosi kesehatan interaktif berbasis kuis “higiene sanitasi vs covid-19” dan berita up date sebagai bentuk pencegahan virus corona pada remaja Kota Malang / Dewi Khoirun Nikmatus Z.
  • Program sanitasi UNICEF Dukung Provinsi NTT Cegah COVID-19 di 67 Sekolah Dasar di Kota Kupang
  • Kiat Hotel Bintang 5 Jaga Sanitasi Pasca Pandemi

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.