Kepala Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Kalimantan Selatan Rio Franata mengatakan, salah satu penerima program Sanimas di Provinsi Kalsel adalah Desa Hauwai, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan.
“Secara geografis Desa Hauwai merupakan desa terpencil yang pembangunannya masih kurang memadai. Calon lokasi Sanimas dengan penduduk 400 jiwa, sekitar 63% masyarakatnya masih BAB di sungai. Sementara untuk kebutuhan air bersih, masyarakat Desa Hauwai mendapatkannya dari sungai, tentu ini membahayakan karena aktivitas BAB di sungai yang cukup tinggi akan membuat air tercemar dan mengancam kesehatan masyarakat,” jelas Rio saat ditemui di kantornya Jumat (21-7-2017).
Rio melanjutkan, dari 552 kepala keluarga, hanya 6 kepala keluarga yang memiliki sarana sanitasi yang layak (WC) dengan septik tank. Faktor yang menyebabkan terjadinya masalah ini adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan tidak adanya biaya untuk membuat jamban sendiri.
Pemilihan teknologi sanitasi disesuaikan dengan kondisi di Desa Hauwai yaitu menggunakan teknologi Anaerobik Baffled Reactor dengan pilihan sistem perpipaan komunal, sesuai dengan permukiman masyarakatnya yaitu memiliki WC di masing-masing rumah dengan tangki septik maupun yang belum memiliki tangki septik. “Pembangunan kita mulai pada Juli ini, sebelumnya kita sudah massif mensosialisasikannya. Diharapkan kontruksinya selesai pada November 2017 mendatang sesuai dengan yang telah direncanakan bersama KSM Hauwai Indah,” pungkas Rio. (HRD Kalsel/ari) sanitarian kit dapat membantu menyelesikan permasalahan ini teknologi yang berkualitas prodak yang lengkap dan mudah di gunakan menjadi kelebihan sanitarian kit.