Menciptakan lingkungan yang higienis dan sanitasi yang baik, kunci utama dalam bisnis hospitality, seperti perhotelan, Rumah Sakit, Poliklinik, Restaurant, Cafe, dan lainnya, terlebih di era pasca pandemi. Pengalaman tidak menyenangkan dalam masalah kebersihan, tentunya akan merusak reputasi bisnis dan mempengaruhi loyalitas pelanggan Anda. Apalagi efek pandemi ini telah memberikan pukulan keras dan mempengaruhi kondisi bisnis di segala lini, terutama di dunia bisnis perhotelan.
“Bulan Juli adalah the lowest season, karena pemerintah melakukan PPKM di level 4 sehingga segala kegiatan dibatasi di semua sektor, sehingga para tamu meminimalisir kegiatannya di luar. Oleh karena itu berdampak pada dunia perhotelan,” cerita Budi Wahjono, General Manager Hotel Mercure dan Ibis, dalam penjelasannya di acara Virtual Customer Gathering Kawan Lama, Kamis (23/9) lalu.
Pasca penerapan PPKM level 4 lalu, sektor-sektor penyedia jasa, terutama hotel perlu meninjau kembali segala persiapan yang diperlukan untuk menjamin agar dapat izin untuk beroperasi lagi. Salah satu yang menjadi hal utama adalah kebersihan. Menciptakan lingkungan yang higienis adalah hal yang utama, terutama di area-area yang sudah lama tidak digunakan, efek pasca PPKM level 4 lalu. Maka, penting bagi pihak manajemen hotel untuk menerapkan kebersihan, higienitas dan tindakan sanitasi.
Beberapa waktu lalu, Kementerian Pariwisata dan Kreatif (Kemenparekraf) telah mengeluarkan sertifikasi CHSE. CHSE adalah program Kemenparekraf berupa penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan). CHSE ini diperuntukkan bagi Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk menjamin kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan. Ini berjalan sesuai protokol kesehatan dan panduan yang ada dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19.
Di CHSE itu dari 4 komponen, dan bisa disimpulkan esensinya dengan 3 komponen utama, yaitu:
- Manajemen dan tata kelola: Membahas SOP apa yang ada di masa pandemi ini.
- Kesiapan SDM: seberapa besar karyawan melakukan instruksi yang sesuai dengn CHSE
- Partisipasi tamu: instruksi yang patut dipatuhi tamu hotel pada masa pandemi. Seperti semua tamu wajib memakai masker, rajin mencuci tangan dan mematuhi protokol kesehatan lainnya yang harus dipatuhi tamu.
Berangkat dari CHSE di atas, maka dari itu, pelaku bisnis perhotelan perlu menyiapkan beberapa strategi pembersihan yang rutin si setiap area dan fasilitas hotel. Berikut adalahGolden Rules terkait safety & hygiene yang menjadi sorotan menurut Budi Wahjono, General Manager Hotel Mercure dan Ibis, yang jtergabung dalam Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA):
- Staff Hygiene
Manajemen hotel perlu merancang aturan keamanan dan keselamatan sesuai protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan WHO . Mengumumkan teknis pelaksanaan standar kebersihan ini pada seluruh divisi hotel mulai dari tim front office, tim food & beverage, tim housekeeping, hingga security.
- Staf hotel dengan APD melakukan pengecekan suhu sebelum tamu masuk ke hotel.
- Para staf diwajibkan menggunakan masker, sarung tangan, dan face shield.
- Tidak diizinkan sama sekali untuk membuka masker selama bekerja
- Saling menjaga jarak 1,5 meter dengan orang lain di area-area seperti office, staff area, kantin, dan lainnya
2. Public Area
Untuk mencegah hotel menjadi cluster penyebaran COVID-19, maka hotel perlu membuat kebijakan dan menyediakan berbagai sarana kesehatan di beberapa public area:
- Membuat jadwal pembersihan untuk semua permukaan dan peralatan yang menjadi high touch areas seperti handle pintu, meja, keran, tombol lift, dan komputer harus selalu dibersihkan.
- Membersihkan lantai menggunakan alat pembersihan yang andal
- Menyemprotkan disinfektan secara rutin
- Memperbanyak wastafel cuci tangan, hand sanitizer, tisu di berbagai area.
- Memakai pembersih khusus/disinfektan di guest room dan ruangan lain, dll.
- Di area publik ini sebaiknya diberlakukan jaga jarak dan pembatasan jumlah tamu. Lebih bagus lagi jika terdapat tanda visual di lantai untuk membantu para tamu hotel menerapkan physical distancing satu sama lain.
- Menutup fasilitas publik seperti ruang fitness dan gym, jacuzzi, kolam renang, dan sauna untuk sementara waktu.
- Buffet/banquet hotel ditiadakan sementara agar tidak berisiko terpapar virus.
3. Room
- Room Attendant: Peralatan rumah tangga didesinfeksi setiap pagi dan malam hari: Penyedot debu, troli (terutama pegangan), botol, dan lainnya. Pihak housekeeping juga harus menyiapkan, membersihkan, dan menyemprot kamar terlebih dahulu dengan disinfektan, agar kamar steril dan bebas kuman. Setelah tamu check out, kamar dibersihkan dan disemprot disinfektan untuk tamu berikutnya yang akan menginap.
- Fasilitas: Guna menjaga kebersihan, pengelola hotel perlu memilah, mana saja barang yang diperlukan dan mana saja barang yang dapat disingkirkan. Barang-barang yang kurang esensial, sebaiknya dikeluarkan dari kamar tidur, seperti bolpoin, pamflet, direktori kamar, bantal dekoratif, penutup tempat tidur.
- Seprai & Handuk:
- Seprai dan handuk kotor dipegang dengan sarung tangan dan segera dimasukkan ke dalam keranjang cuci
- Troli seprei dan handuk yang kotor jangan pernah dibiarkan di area yang terbuka atau Anda dapat gunakan troli yang dapat dikunci.
- Pelindung bantal dan pelindung kasur dicuci setelah tamu berkunjung.
Memberikan kesan nyaman dan positif tentu penting untuk Anda yang bergerak di bisnis perhotelan. Gunakan produk dan sistem pembersihan yang efektif dan efisien untuk membunuh virus dan kuman yang bersarang. Untuk informasi terkait kebutuhan cleaning solution, Anda dapat langsung cek di Kawanlama.com atau hubungi sales consultant kami.
Sumber : https://blog.kawanlama.com/2021/10/11/ciptakan-lingkungan-hotel-higienis-pasca-pandemi-cek-golden-rules-nya/