Penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode observasional analitik dengan desain Cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 35 pedagang angkringan dengan teknik totality sampling. Analisis data menggunakan uji fisher’s exact CI 95% (α = 0,05). Ada hubungan tingkat pendidikan (p�value=0,007), tingkat pengetahuan (p-value=0,000), sarana prasarana (p-value=0,006), masa kerja (p�value=0,003) dengan penerapan higiene sanitasi makanan. Sedangkan tidak ada hubungan sikap (p�value=0,155), pelatihan (p-value=1,000), pendapatan (p-value=0,155) dengan penerapan higiene sanitasi makanan. Diharapkan Puskesmas memberikan pendampingan, bimbingan serta inspeksi kepada pedagang angkringan terkait penerapan higiene sanitasi makanan. Sehingga konsumen nyaman dalam menikmati makanan dan minuman yang dikonsumsi, serta terbebas dari kejadian penyakit bawaan makanan.
Sumber : https://eprints.uad.ac.id/34578/