• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kesling Kit

Diare sebagai Konsekuensi Buruknya Sanitasi Lingkungan

22 Desember 2022 by wp_user

Diare menjadi penyakit kedua setelah ISPA yang menyebabkan kejadian kesakitan maupun kematian di Indonesia. Riskesdas tahun 2007 menunjukkan diare sebagai penyakit menular dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Tulisan ini ingin mengetahui  tindakan preventif yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengendalikan terjadinya penyakit diare ditinjau dari sanitasi lingkungan. Penelusuran literatur dilakukan secara online dan manual terhadap publikasi ilmiah berbahasa Indonesia atau Inggris, dengan kata kunci berupa penyakit diare, sanitasi lingkungan, usaha kesehatan masyarakat, pemerintah dan dinas kesehatan.  Hasil amatan menunjukkan dari  25 publikasi yang berkaitan, 17 publikasi membahas tentang diare dan 8 publikasi membahas tentang sanitasi lingkungan. Kesimpulan yang didapatkan adalah  angka insiden diare berfluktuasi dari tahun ke tahun. Peningkatan penyakit diare berhubungan dengan buruknya sanitasi lingkungan yang akar permasalahannya terdapat pada kurang kesadaran dan pengetahun pada khususnya  masyarakat pedesaan untuk menjaga dan melestarikan serta melakukan perilaku hidup sehat untuk  memutuskan siklus rantai penularan penyakit diare di Indonesia.

References

  1. Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) . 2007.
  2. Ditjen.PPM & PL. Departeman Kesehatan RI. Dit.Sepim Kesma.Buku Data 2008
  3. Badan penelitian dan pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.Survei Kesehatan Rumah tangga 2001. Laporan Studi mortalitas 2001: Pola Penyebab Kematian di Indonesia. 2002.
  4. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.
  5. Magdarina D Agtini, Rooswanti Soeharno, Murad Lesmana, dkk. The burden of diarrhoea, shigellosis, and cholera in North Jakarta, Indonesia: findings from 24 months surveillance. BMC Infectious Diseases 2005, 5:89
  6. WHO SEARO (1986) Environmental Health Aspects of Industrial and Residential Area. Regional Health Papers No. 11 . New Delhi : WHO Regional Office for South East Asia.
  7. UNICEF-WHO. Diarhoea: Why children are still dying and what can be done. 2009 Ditjen.PP & PL. Departeman Kesehatan RI. Dit.Sepim Kesma. Buku data 2006
  8. Ditjen PP dan PL Departemen Kesehatan RI Dit Sepim Kesma. Buyku data 2006
  9. Black, R.E., Morris, S.S., and Bryce, J Where and why are 10 million children dying every year? Lancet . 2003, 361: 2226-2234
  10. Lee Jong-wook, Director-General, World Health Organization. Water, sanitation and hygiene links to health. Facts and figures updated November 2004
  11. Mukono HJ.(2000). Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga University Press, pp 155 -157.
  12. Kosek, M., Bern, C., and Guerrant, R.L. The global burden of diarrhoeal disease, as estimated from studies published between 1992 and 2000. Bull World Health Organ. 2003, 81: 197-204.
  13. Parashar, U.D., Hummelman, E.G., Bresee, J.S., Miller, M.A., and Glass, R.I. (2003) Global illness and deaths caused by rotavirus disease in children. Emerg Infect Dis 9: 565-572
  14. Badan Litbangkes Dep Kes RI. Susenas 2004.
  15. Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan. (2001). Planet Kita Kesehatan Kita. Kusnanto H (Editor). Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 279.Fdfd
  16. Napitupulu, MF.(1994). Pelaksanaan Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman melalui Pendekatan Kelurahan Demo Kesehatan Lingkungan di DKI Jakarta. Majalah Kesehatan Perkotaan 1:2, 119-128.
  17. Sanropie D. (1992). Pedoman Bidang Studi Perencanaan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I.
  18. Permenkes No. 416/Menkes/SK/VIII/1990 tentang Pemantauan Kualitas Air Minum, Air Bersih, Air Kolam Renang dan Air Pemandian Umum. Jakarta : Departemen Kesehatan RI.

Sumber : https://journal.ubaya.ac.id/index.php/kesdok/article/view/2485

Filed Under: Tak Berkategori

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • JAGA KEBERSIHAN MESJID UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19
  • Analisis Kualitatif Penerapan Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Pondok Pesantren Al-Izzah Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19.
  • Pengembangan media aplikasi promosi kesehatan interaktif berbasis kuis “higiene sanitasi vs covid-19” dan berita up date sebagai bentuk pencegahan virus corona pada remaja Kota Malang / Dewi Khoirun Nikmatus Z.
  • Program sanitasi UNICEF Dukung Provinsi NTT Cegah COVID-19 di 67 Sekolah Dasar di Kota Kupang
  • Kiat Hotel Bintang 5 Jaga Sanitasi Pasca Pandemi

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.