Sulitnya mendapatkan air besih, sanitasi maupun tempat pengungsian pada saat terjadi bencana banjir diantisipasi oleh Departemen Pekerjaan Umum. Direktur Jenderal Cipta Karya Budi Yuwono, Jumat (7/11) menggelar kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir di Kantor Satuan Kerja Darurat Air Minum, Pejompongan Jakarta Pusat.
Dalam acara tersebut dilakukan uji coba kesiapan peralatan seperti Instalasi Pengolah Air (IPA) bergerak, mobil tangki air, tenda darurat, WC bongkar pasang, toilet cabin dan hidran umum. Unit darurat kita harus siap, baik alat dan kru-nya. Kita punya 13 modul yang berisi 1 buah IPA, 1 mobil tangki, 4 hidran umum, MCK bongkar pasang yang dilengkapi dengan tenda darurat sebagai rumah pengungsian. Kemampuan kita memang sangat terbatas tapi kita ingin mencoba membuat gudang regional di Makasar, Surabaya, Jakarta, Medan sehingga bila ada bencana bisa diambil dari gudang terdekat jelas Budi Yuwono.
Kemampuan Instalasi Pengolah Air berupa mobil dapat mengolah air kotor menjadi air bersih dengan kapasitas 2,5 liter per detik. Dalam satu jam mampu mengalirkan air bersih sebesar 5 ribu liter. Dengan kemampuan besar tersebut, air ditampung di kolam penampungan bongkar pasang, kemudian air disalurkan mobil tangki ke hidran-hidran umum yang berada di lokasi penampungan. kata Pejabat Pembuat Komitmen Penanganan Darurat Air Minum, Risnandi.
Selain IPA berupa mobil, juga terdapat IPA dengan ukuran lebih kecil berkemampuan 0,25 liter per detik atau 900 liter per jam. Cipta Karya juga telah menyiapkan 200 tenda, 360 WC bongkar pasang, 4 unit mobil toilet cabin, dan satu mobil penyedot tinja.
Sumber : https://pu.go.id/berita/dirjen-cipta-karya-gelar-kesiapsiagaan-bencana-banjir