Pada 2022, Kabupaten Lombok Tengah telah berhasil mendeklarasikan 3 pilar STBM, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun, dan Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga.
Dalam deklarasi tersebut, Bupati Lombok Tengah berkomitmen menuntaskan peningkatan kualitas sanitasi dari sanitasi tidak layak menjadi layak, serta dari sanitasi layak menjadi aman. Yang dimaksud sanitasi aman dalam hal ini adalah pengelolaan limbah tinja yang aman mulai dari penampungan setempat (septic tank) hingga pengolahan di IPLT secara aman dan sesuai prosedur.
Project WINNER yang dikelola Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Lembaga Transform NTB, berkolaborasi dengan Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lombok Tengah berupaya mendorong agar komitmen pelaksanaan sanitasi aman di Lombok Tengah mulai diimplementasikan di lapangan. Salah satunya dengan penertiban layanan penyedotan lumpur tinja yang dikelola oleh pihak swasta.
Untuk mendukung program ini, proyek WINNER menginisiasi pembentukan Forum Pengusaha Sedot Tinja Swasta sebagai wadah bagi pengusaha sedot tinja agar bisa berkoordinasi dengan program sanitasi aman di Lombok Tengah, pada 7 November 2023.
Lalu Zul Ekasapta, Staf Bidang Ciptakarya Dinas PUPR Kabupaten Lombok Tengah, yang membawahi sektor air dan sanitasi, menegaskan bahwa Forum Sedot Tinja Swasta memiliki peran penting dalam program sanitasi aman dan menghidanri terjadinya pencemaran lingkungan.
“Melalui forum ini, kami berharap para pengusaha sedot tinja swasta bisa membuang lumpur tinja di tempat yang sudah disediakan, yaitu di fasilitas instalasi pengelolaan lumpur tinja (IPLT) Kabupaten Lombok Tengah yang terletak di Desa Pengengat,” tegasnya.
Murtazam, salah satu pengusaha sedot tinja swasta menjelaskan bahwa selama ini, para pengusaha sedot tinja swasta belum memanfaatkan fasilitas tersebut karena mereka belum mendapatkan sosialisasi dari pemerintah mengenai fasilitas ini. Karena itu, ia sangat setuju dengan pembentukan forum ini.
“Saya berharap, dengan adanya forum ini, apa yang menjadi aspirasi dan kebutuhan kami di lapangan bisa didengar dan difasilitasi pemerintah. Salah satunya adalah adanya fasilitas tempat penampungan sementara, seperti yang ada di Kota Mataram. Karena fasilitas tersebut akan sangat memudahkan bagi para pengusaha sedot tinja dalam membuang limbah hasil penyedotan mereka,” ujarnya.
Pada pembentukan Forum ini, Murtazam terpilih sebagai Ketua. Ia akan dibantu oleh Mustiadhy sebagai wakil ketua, Samsul Hafiz sebagai sekretaris dan Baharudin sebagai bendahara.
Lalu Kertawan, Staf Lembaga Transform NTB memiliki harapan bahwa Forum ini bisa berkembang ke depannya dan bisa menjadi mitra pemerintah dalam pelaksanaan sanitasi aman.
Zul Eka Sapta juga menambahkan bahwa akan ada banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh forum ini, salah satunya adalah program layanan lumpur tinja terjadwal yang saat ini sudah mulai dibahas bagaimana pelaksanaan teknisnya.
Sebagai tindak lanjut jangka pendek pembentukan forum ini, Proyek WINNER ingin membiasakan kegiatan penyedotan tinja secara aman. Yakni, dengan memfasilitasi kegiatan uji coba standar operasional prosedur (SOP) penyedotan tinja. Kegiatan ini akan dilaksanakan di 8 titik lokasi. Dari uji coba tersebut diharapkan para pengusaha sedot tinja bisa menghitung biaya operasional penyedotan sehingga mereka bisa mendapatkan tarif yang sesuai jika harus membuang ke IPLT.
Sumber : https://radarlombok.co.id/dukung-program-sanitasi-aman-forum-pengusaha-sedot-tinja-swasta-dibentuk-di-lombok-tengah.html