• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kesling Kit

Inilah Tiga Fase Sanitasi di Masa Darurat Bencana

8 Desember 2022 by wp_user

SANITASI merupakan hal yang penting diperhatikan dalam penanggulangan kebencanaan. Karena seringkali ancaman kesehatan datang dari sanitasi yang buruk pasca bencana.

Dalam kondisi normal saja, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut dampak negatif dari sanitasi buruk. Setidaknya ada empat dampak sanitasi buruk bagi kesehatan masyarakat, yaitu penyakit diare, tifus, polio, dan penyakit cacingan.

Dalam situasi pasca bencana, kehidupan para pengungsi demikian memprihatinkan. Perhatian terpecah kepada banyak hal dan seringkali sanitasi dianggap bukan hal utama yang harus diiperhatikan. Padahal, sanitasi darurat itu penting dan sangat dibutuhkan di lokasi pengungsian.

Ada tiga fase darurat yang harus diperhatikan dalam menghadirkan sanitasi yang baik di pengungsian.

1. Fase Darurat

Pada tahap ini, fokus tindakan ada pada pengelolaan buang air besar sembarangan, jamban dasar, toilet ember. Wajib menjadi perhatian lokasi tempat buang air besar, karena tidak bisa di sembarang tempat. Sebaiknya dipersiapkan jamban dasar dan toilet darurat (bisa memanfaatkan ember) sebagai tempat untuk menyimpan air.

2. Fase Jangka Pendek

Pada fase ini bisa jadi melibatkan teknologi seperti toilet kering yang mengalihkan urine, tangki septik, sistem air limbah yang terdesentralisasi. Penyediaan tempat cuci tangan dan pengelolaan tinja menjadi bagian dari fase ini.

3. Fase Jangka Panjang

Pada tahap ini meliputi upaya pemulihan dan penyelesaian. Fase ini bertujuan untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan penduduk terdampak.

Kementerian PUPR salurkan bantuan prasarana sanitasi

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengirimkan bantuan prasarana sanitasi dan air bersih untuk membantu para pengungsi korban gempa Cianjur, Jawa Barat.

Pengiriman parasana dan distribusi ke lokasi pengungsian telah dimulai sejak 23 November 2022, dan dilepas langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

“Berdasarkan data Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, total sarana dan tanggap darurat yang telah didistribusikan sebanyak 323 unit, yang tersebar ke 60 lokasi posko pengungsian,” kata Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Indistri, dan Lingkungan sekaligus Jubir Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja.

Hingga akhir November kemarin, sarana dan prasarana yang telah didistribusikan tersebut terdiri dari 142 unit hidran umum, 20 unit tenda 4×6, 4 unit tenda 6×12, 93 unit WC Portable, 18 unit mobil tanki air.

Kemudian, 1 unit mobil toilet kabin, 1 unit vakum tinja, 2 unit IPA Mobile, 1 unit dump truck 6 m3, 1 unit truck arm roll, 10 unit septic tank, dan 30 bak sampah.

Sumber : https://www.farah.id/read/2022/12/05/10332/inilah-tiga-fase-sanitasi-di-masa-darurat-bencana

Filed Under: Tak Berkategori

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • JAGA KEBERSIHAN MESJID UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19
  • Analisis Kualitatif Penerapan Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Pondok Pesantren Al-Izzah Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19.
  • Pengembangan media aplikasi promosi kesehatan interaktif berbasis kuis “higiene sanitasi vs covid-19” dan berita up date sebagai bentuk pencegahan virus corona pada remaja Kota Malang / Dewi Khoirun Nikmatus Z.
  • Program sanitasi UNICEF Dukung Provinsi NTT Cegah COVID-19 di 67 Sekolah Dasar di Kota Kupang
  • Kiat Hotel Bintang 5 Jaga Sanitasi Pasca Pandemi

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.