KBRN, Yogyakarta : Rasa bangga terselip di dada Sugiono, usai menerima piagam penghargaan dari Bupati Bantul, dalam kegiatan Apel Hari Kesehatan Nasional, di halaman Kantor Dinas Kesehatan kawasan Manding, Selasa (12/11/2019).
Saat menerima piagam penghargaan, Kepala Desa Terong, Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul itu, tampak mengenakan baju pranakan, seperti yang biasa dipakai abdi dalem Keraton Yogyakarta. Ia pun menceritakan penghargaan yang diterima desanya, karena mampu mewujudkan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
”Misalnya limbah air dari dapur, limbah air besar dan lainnya sudah kami tata, septic tank dibuat kedap agar tidak meresap ke sumur, kemudian kami sudah punya pengelola sampah, targetnya tiap RT punya,” ucapnya.
Selain mengelola limbah air rumah tangga, dan sampah, Sugiono juga mendorong warga Desa Terong, agar tidak buang air besar sembarangan. Melalui arisan jamban, yang dirintis sejak sebelum kejadian gempa tahun 2006, sebanyak 75 persen dari total dua ribu kepala keluarga, sudah memiliki jamban yang layak di rumah.
”Waktu itu warga ingin mengadakan wc yang sehat, kalau dulu cuman lubang dan cemplung, sekarang arisan mas katakanlah iuran 10 ribu, untuk satu tempat dibuat wc dan dibuat bareng-bareng meski sekarang baru 75 persen yang bebas wc cemplung, sisanya dalam proses,” tambahnya.
Saat ini, dari total 75 desa di Kabupaten Bantul, baru 35 desa yang sudah menerapkan program sanitasi total, seperti disampaikan Sudarwati, selaku Fungsional Sanitarian, Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, Dinas Kesehatan Bantul.
”Karena belum semua pilar tercapai, merubah perilaku itu kan tidak secepat membangun fisik, karena merubah perilaku itu kan perlu proses,” kata dia.
Sedangkan Bupati Bantul Suharsono, dalam sambutannya di acara Apel Hari Kesehatan Nasional berharap, generasi sehat yang diperjuangkan saat ini, bisa menjadi sumber daya manusia unggul di masa mendatang.