• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kesling Kit

Korban Gempa Palu Dapatkan Bantuan Sanitasi

20 Agustus 2020 by wp_user

Sebanyak 10 sekolah korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) mendapatkan bantuan 40 fasilitas sanitasi permanen dari Cargill dan Mercy Corps Indonesia. Bantuan diserahkan langsung ke sekolah-sekolah.

Direktur Corporate Affairs untuk Cargill di Indonesia Arief Susanto mengatakan bantuan sebagai bagian dari upaya pemulihan pascagempa.

“Kami senang kemitraan dengan Mercy Corps Indonesia telah membantu siswa dan guru mengembalikan kegiatan sekolah menjadi normal setelah bencana, seraya melindungi kesehatan siswa,” kata Arief, Jumat, 1 November 2019.

Arief berharap bantuan dari Cargill dan Mercy Corps Indonesia bersama pemerintah, guru, siswa, dan masyarakat dapat membawa manfaat bagi semua untuk tahun-tahun mendatang. Serta dapat membantu siswa Palu berkembang melalui fasilitas sanitasi yang layak dan praktik kebersihan yang baik.

“Cargill berkomitmen membantu masyarakat tempat kami bekerja, juga memungkinkan memenuhi tujuan kami, yakni, memberi pangan kepada dunia,” kata Arief.

Menurut Arief, pembangunan 40 fasilitas sanitasi permanen baru pada 10 sekolah di Pantoloan, Palu merupakan salah satu daerah paling terdampak bencana.

Secara total 1.895 siswa mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, bersama dengan 133 guru dan staf telah merasakan manfaat dari program ini.

Gempa bumi dan tsunami berkekuatan magnitudo 7,4 yang melanda Sulteng pada September 2018. Akibatnya anak-anak sekolah di Palu berada disituasi yang sangat memilukan. Kendati sejumlah siswa sudah mulai belajar di sekolah atau di sekolah sementara, namun tidak terdapat fasilitas sanitasi di sekolah-sekolah tersebut.

Hal itu sesuai dengan identifikasi dari Tim Respons Sulteng yang menyebutkan bahwa kebutuhan mendesak terhadap fasilitas Sanitasi air bersih dan kebersihan di sekolah-sekolah, akibat kerusakan infrastruktur yang disebabkan gempa.

Cargill bersama dengan Mercy Corps Indonesia merespons dengan membentuk program kemitraan untuk membangun fasilitas sanitasi di sekolah. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehat, dan bersih serta mencegah penyebaran penyakit- penyakit akibat kontaminasi air kotor ataupun melalui serangga di sekitar sekolah yang terdampak.

“Kami sangat berterima kasih kepada Cargill dan Mercy Corps Indonesia yang telah membantu kami,” kata Kepala Sekolah SD Karya Thayyibah Sudjono, salah satu sekolah yang paling terpengaruh di Palu.

Dia juga menggambarkan situasi setelah musibah. “Dalam lima bulan terakhir, para siswa sering harus pulang di sela-sela pelajaran (untuk buang air kecil/ besar), karena kami tidak memiliki toilet di sekolah,” kata Sudjono.

Situasi ini tidak hanya menjadi perhatian pada masalah kesehatan dan keselamatan, tetapi juga memengaruhi proses pembelajaran siswa lain, karena selain mengajar, guru harus memeriksa keberadaan siswa. Hal itu mengganggu kegiatan belajar.

“Sekarang kami memiliki toilet yang tepat dan nyaman. Ditambah lagi, guru dapat fokus pada pengajaran tanpa merasa khawatir dengan keberadaan siswa,” papar Sudjono.

Filed Under: Tak Berkategori

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • JAGA KEBERSIHAN MESJID UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19
  • Analisis Kualitatif Penerapan Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Pondok Pesantren Al-Izzah Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19.
  • Pengembangan media aplikasi promosi kesehatan interaktif berbasis kuis “higiene sanitasi vs covid-19” dan berita up date sebagai bentuk pencegahan virus corona pada remaja Kota Malang / Dewi Khoirun Nikmatus Z.
  • Program sanitasi UNICEF Dukung Provinsi NTT Cegah COVID-19 di 67 Sekolah Dasar di Kota Kupang
  • Kiat Hotel Bintang 5 Jaga Sanitasi Pasca Pandemi

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.