• Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

Kesling Kit

Kurangi Dampak Sanitasi Lingkungan, Dinsos Bangun 1000 MCK

5 Mei 2020 by wp_user

Selain penanganan orang terlantar dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), Dinas Sosial (Dinsos) juga memiliki program kepedulian terhadap lingkungan warganya, salah satunya pembuatan MCK. Program ini, dibuat karena sebagian besar warga surabaya masih menggunakan sungai sebagai tempat pembuangan tinja/kotoran.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Supomo menjelaskan, program pembangunan MCK merupakan bentuk kepedulian dan kerjasama antara Dinsos dan Dinkes terhadap kebersihan sanitasi lingkungan. “Harapannya ke depan supaya mereka tidak lagi buang BAB ke sungai, sehingga tidak membuat cepatnya sedimen (pengendapan) pada sungai,” kata Supomo, Kamis (04/01/17).

Saat ini, lanjut Supomo, Pemkot beserta jajaran terus berupaya menggugah kesadaran masyarakat secara berjenjang untuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat. Dari hasil survey, kata dia, masih banyak warga surabaya yang belum memiliki tempat pembuangan sendiri. “Nanti di PAK akan ditambahi lagi,” imbuhnya.

Kendati demikian, Supomo mengaku bahwa pembangunan MCK dalam waktu dekat sifatnya dibuat situasional. Artinya, apabila setiap rumah tidak bisa dibuatkan septic tank, maka akan dibuatkan komunal (septi tank dengan ukuran yang lebih besar). “Diharapkan dengan adanya perbaikan-perbaikan semacam ini, warga surabaya lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” ungkap Kadinsos.

Lebih lanjut, Supomo menyampaikan beberapa syarat yang harus di penuhi warga Surabaya apabila ingin mengajukan bantuan pembangunan MCK. “Ajukan dulu ke dinsos, selanjutnya akan kita lakukan verifikasi untuk meihat apakah warga tersebut asli penduduk Surabaya, warga tidak mampu dan terakhir memastikan status kepemilikan rumah miliknya sendiri,” urainya.

Adapun data yang dihimpun dari Dinsos di tahun 2017 terdapat sekitar 200 MCK yang sudah dibagun. Sedangkan tahun 2018, Dinsos menargetkan 1000 MCK selesai dengan alokasi dana per tiap unit jamban sebesar Rp 3 juta.

Filed Under: Tak Berkategori

Primary Sidebar

Pos-pos Terbaru

  • JAGA KEBERSIHAN MESJID UNTUK MENCEGAH PENULARAN COVID-19
  • Analisis Kualitatif Penerapan Higiene dan Sanitasi Penjamah Makanan Pondok Pesantren Al-Izzah Sebelum dan Selama Pandemi COVID-19.
  • Pengembangan media aplikasi promosi kesehatan interaktif berbasis kuis “higiene sanitasi vs covid-19” dan berita up date sebagai bentuk pencegahan virus corona pada remaja Kota Malang / Dewi Khoirun Nikmatus Z.
  • Program sanitasi UNICEF Dukung Provinsi NTT Cegah COVID-19 di 67 Sekolah Dasar di Kota Kupang
  • Kiat Hotel Bintang 5 Jaga Sanitasi Pasca Pandemi

Komentar Terbaru

Tidak ada komentar untuk ditampilkan.