Air bisa menjadi teman tapi juga bisa menjadi lawan. Sumber air yang terjaga kebersihannya akan menunjang kehidupan manusia, namun air yang tercemar mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk penyakit kolera.
Kolera, yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae ini, adalah penyakit menular yang menyerang saluran pencernaan dan menyebabkan infeksi usus akut. Penyakit ini pertama kali muncul di India pada periode 1800-an. Penanda utamanya diawali dengan gejala buang air besar (BAB) berupa air berwarna pucat dan disertai mual-mual dan muntah, sehingga di Indonesia kolera juga dikenal dengan istilah “muntaber”.
Jika tidak segera mendapat pengobatan, kolera akan semakin parah dengan frekuensi muntah dan diare yang semakin banyak. Akibatnya, penderita akan kehilangan cairan serta garam dalam tubuh sehingga terancam mengalami dehidrasi parah, gagal ginjal, kekurangan kalium (hipokalemia), kekurangan gula darah (hipoglikemia), hingga kematian. Gejala dehidrasi antara lain mulut terasa kering, mengalami rasa haus yang berlebihan, badan lesu, kulit berkerut dan kering, jarang buang air kecil, serta mata tampak cekung.
Penelitian yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia WHO memperkirakan di seluruh dunia setiap tahunnya 1,3 – 4 juta kasus kolera dengan 21.000 – 143.000 kematian.
Sanitasi buruk penyebab utama kolera
Kolera dipicu oleh sanitasi buruk, termasuk kurangnya air bersih, tidak memadainya fasilitas BAB, hingga tidak terjaminnya kebersihan pangan.
Bakteri penyebab kolera juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui konsumsi air yang tercemar tinja atau feses. Terkadang tanpa disadari, buah-buahan maupun sayur-sayuran yang telah dicuci pun dapat menghantarkan bakteri penyebab kolera masuk ke dalam tubuh karena air yang digunakan mencuci telah terkontaminasi. Bakteri penyebab kolera juga bisa masuk ke dalam saluran pencernaan melalui hewan air seperti ikan dan kerang.
Langkah pencegahan
Ada empat langkah penting yang harus dilakukan untuk pencegahan penyakit kolera.
Pertama, mengonsumsi air yang kebersihannya terjamin.
Kedua, senantiasa menjaga kebersihan diri, termasuk rutin mandi dan mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir menggunakan sabun, terutama sebelum makan.
Ketiga, pastikan makanan yang akan disantap juga bersih dan terbebas dari kuman. Jangan memegang peralatan dapur atau bahan makanan dengan tangan yang belum dicuci.
Terakhir, hindari pencemaran air dari tinja. Caranya bisa memeriksa kembali sistem sanitasi rumah, apakah pembuangan limbah dan tangki septik untuk tinja sudah sesuai dengan standar. Hal ini penting, terutama bagi Anda yang menggunakan air tanah sebagai sumber air sehari-hari.
Jaga kebersihan sumber air di rumah kita, lindungi anggota keluarga dari kolera!
Sumber : https://cekidot.org/lindungi-keluarga-dari-ancaman-muntaber-alias-kolera