Sejumlah warga kawasan Skip, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Sabtu (4/8) membersihkan lokasi banjir di kawasan tersebut. Lumpur setinggi hampir satu meter menutupi kawasan tersebut akibat banjir yang terjadi Rabu (1/8). Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon, menyebutkan akibat banjir tersebut menyebabkan 6.999 unit rumah warga yang tersebar di 27 lokasi tergenang banjir (Foto: Antara
Pasca banjir dan longsor di Ambon, Maluku, yang telah menewaskan sedikitnya 10 orang, Kementerian Kesehatan memulai kegiatan pengendalian sanitasi lingkungan, untuk mencegah penyebaran penyakit.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes, Tjandra Yoga Aditama, mengatakan Kemenkes sudah mulai mendistribusikan kaporit, untuk membersihkan air dan polibag untuk membuang sampah.
“Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Ambon tadi menghubungi saya dan meminta bantuan PAC 20 karton, personal hygiene it 1000 paket, Polibag sampah 5000 kantong dan Air Rahmat 2500 Sachet. Saya akan kirim bantuan ini Sabtu,” kata Tjandra, Sabtu (4/8).
Banjir dan longsor yang melanda Ambon hari Rabu lalu, menewaskan 10 orang dan melukai tujuh orang lainnya.
Banjir yang terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi tersebut juga menyebabkan 248 unit rumah rusak parah.
“Kemenkes telah membantu penyediaan air bersih, antara lain dengan pengurasan sumur penduduk dan sumber air yang muncul, kemudian diberi kaporit, satu sendok teh per meter kubik. Tim Pusat Pengendalian Krisis Kemenkes juga sudah tiba di Ambon,” ujarnya.