Program Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mewujudkan 100% akses Sanitasi layak di tahun 2020.
Melalui program SANIMAS, masyarakat terlibat langsung dalam setiap proses pelaksanaan untuk menuntaskan permasalahan sanitasi yang terjadi di wilayahnya. Salah satu lokasi pemanfaat program SANIMAS di Provinsi Bengkulu adalah desa Duku Ilir, Kabupaten Rejang Lebong.
Sebelum adanya program SANIMAS, kondisi sanitasi di desa Duku Ilir benar-benar buruk. Seluruh pembuangan limbah rumah tangga warga di alirkan ke sungai dan drainase di sekitar rumah, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan berupa aroma yang tidak sedap. Selain itu genangan yang terjadi akibat pembuangan limbah cair juga menyebabkan genangan air yang menimbulkan jentik nyamuk malaria dan DBD.
Salah satu warga desa Duku Ilir, Abdul Mutholib mengungkapkan perubahan lingkungan yang terjadi setelah program SANIMAS dilaksanakan di desanya. “Kalau dulu itu lingkungan disini benar-benar parah, semua pembuangan dari tiap-tiap rumah itu dialirkan tidak tentu arah, ada yang ke siring, ada yang langsung ke sungai bahkan ada yang berserakan di belakang rumah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Setelah adanya IPAL Sanimas ini, perubahan benar-benar nampak, semua limbah-limbah warga sudah dialirkan ke dalam IPAL dan tidak ada lagi berserakan baik itu di jalanan maupun di siring dan sungai” ungkap Abdul
Kepala BPPW Bengkulu, Daniel Kuddi Sangle saat ditemui di ruangannya, Kamis (19/12/2019) berharap masyarakat desa Duku Ilir dapat selalu memelihara IPAL yang ada agar masalah sanitasi yang dulu pernah terjadi tidak terulang kembali,
“Dengan telah berubahnya lingkungan desa Duku Ilir menjadi lebih baik, diharapkan masyarakat dapat terus menjaga perilaku hidup bersih dan sehatnya agar tidak menimbulkan pencemarana lingkungan kembali yang berakibat munculnya penyakit “ harap Daniel.
Selaindimanfaatkan sebagai IPAL untuk 54 sambungan rumah, Sanimas desa Duku Ilir juga dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul warga, tempat bermain anak, dan tempat belajar kelompok siswa-siswa sekolah. (Memo.dedi/Bengkulu)