Peningkatan kualitas sanitasi harus jadi fokus bersama. Karena itu, perlu mengingatkan masyarakat agar tidak buang sampah dan limbah sembarangan.
Demikian terungkap dalam Bimbingan Teknis Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS), Bendahara, dan Mandor, di TEDC Jln. Pesantren Kota Cimahi, Kamis (9/5). Peserta sebanyak 323 orang, terdiri dari masyarakat pengurus septiktank komunal, dan pelaku pembuat septiktank.
Walikota Cimahi Atty Suharti Tochija mengakui, banyak masyarakat pinggir sungai yang masih menggunakan badan sungai untuk buang limbah. Pengadaan septiktank komunal terus digenjot agar tingkat kualitas sanitasi Kota Cimahi meningkat.
Duta Sanitasi Nasional, Itoc Tochija, selaku pemateri, mengatakan, pada tahun 2011, Cimahi mendapat bantuan Australia berupa masterplan air limbah dan bantuan program percepatan pembangunan sanitasi permukiman. “Untuk mendorong kesadaran masyarakat, dibentuk sanitasi lingkungan berbasis masyarakat. Harapannya, masyarakat jadi mandiri, mulai perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan,” ujarnya.
Kabid. Air Bersih dan Limbah Domestik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP Kota Cimahi Djani Ahmad Nurjani, menyatakan, bintek dilakukan agar KSM Sanimas dapat mengelola septiktank dengan baik. “Selama ini septiktank dibangun agar bisa berfungsi. Maka, para masyarakat harus memeliharanya,” tuturnya.
Desain septiktank komunal sesuai standar pun harus diketahui oleh para mandor. Dengan demikian, septiktank tersebut berfungsi optimal.
Sumber : https://cimahikota.go.id/berita/detail/77749-peningkatan-kualitas-sanitasi-berbasis-masyarakat