Tak bisa disangkal pentingnya akses air bersih bagi kehidupan sehari-hari. Setiap tetesan air bersih dapat dipakai untuk mencuci baju, mandi sampai dengan memasak. Namun, ancaman kelangkaan air di Indonesia diperkirakan semakin mendekat. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memprediksi bahwa semua wilayah di Pantai Utara Jawa, mulai dari Banten sampai Surabaya, akan menjadi wilayah urban yang berpotensi mengalami defisit ketersediaan air pada tahun 2040. Bertambahnya populasi di Tanah Air pun menjadi beban baru dalam penyediaan air bagi masyarakat Indonesia.
Menurut Sensus Penduduk 2020 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk Indonesia berjumlah 270,21 juta jiwa. Jumlah ini bertambah sebanyak 32,56 juta jiwa dibandingkan dengan hasil sensus pada 2010. Memang, krisis air bersih bukan suatu hal yang baru, baik di Indonesia maupun di dunia. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada 2019 mencatat, 2,2 miliar orang atau seperempat populasi dunia masih kekurangan air minum yang aman dikonsumsi. Sementara itu, 4,2 miliar orang tidak memiliki layanan sanitasi yang aman dan 3 miliar tidak memiliki fasilitas cuci tangan dasar.
Sumber : https://tirto.id/krisis-air-bersih-yang-kian-memburuk-saat-pandemi-menerjang-gcmz