Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga mengatakan akan meningkatkan kualitas air bersih serta sanitasi terutama di destinasi wisata. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus Corona di sejumlah destinasi wisata.
“Kalau kami yang menjadi sorotan adalah air bersih. Bagaimana meningkatkan hygiene yaitu kebutuhan air bersih dan sanitasi. Karena diidentifikasi di berbagai tempat wisata, masalah higenitas toilet menjadi perhatian,” kata dia usai menghadiri rapat koordinasi (rakor) pariwisata di Kementerian Koordinator Bidang Kemartiman dan Investasi, Rabu 19 Februari 2020.
Danis menuturkan, pihaknya akan membangun akses air bersih dan sanitasi dengan melibatkan seluruh pemerintah daerah. “Ini bukan hanya cipta karya, tetap bersama-sama dengan Bupati, Wali Kota terkait bagaimana meningkatkan itu,” katanya.
Kementerian PUPR, kata Danis, saat ini tengah menyiapkan insinerator di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain itu di beberapa daerah juga akan dikembangkan layanan air bersih hingga ke fasilitas toilet.
“Pasti diperbaiki terutama toilet publik. Akan kami usahakan lebih bagus, akses air besih dan sampahnya juga diperbaiki,” tutur Danis.
Dia menyebutkan, pemerintah telah menyiapkan skema antisipasi virus Corona hingga tujuh bulan ke depan. Hal ini berkaca pada wabah SARS yang berdampak terhadap ekonomi global termasuk Indonesia pada 2003 lalu. “Ada skenario BI (Bank Indonesia) bisa sampai tujuh bulan atau lebih, mengikuti pola waktu terjadinya SARS. Karena saat itu terjadi penurunan (pertumbuhan ekonomi),” ujarnya.