Kementerian Pekerjaan Umum akan memfokuskan dua proyek pembangunan untuk dua tahun ke depan yaitu masalah air bersih dan sanitasi. Sanitasi mencakup diantaranya pengelolaan air pipa pembuangan dari Mandi Cuci Kakus (MCK).
Proyek ini dikerjakan karena target program Millenium Development Goals (MDGs) yang harus rampung di tahun 2015.
“Air minum dan sanitasi kita coba ramai-ramai membangun kesana. Kita perlu komitmen dengan daerah untuk garap bersama,” ujar Dirjen Cipta Karya Budi Yuwono saat rapat dengar pendapat di Komisi V DPR Jakarta, Selasa (26/3/2013).
Diantara negara-negara ASEAN, Indonesia masih tertinggal terkait persentase penduduk terhadap jangkauan akses untuk mendapat air bersih dan sanitasi yang baik. Bila dibandingkan dengan Malaysia yang memiliki 100% cakupan akses air bersih dan 96% cakupan sanitasi bahkan Indonesia masih di bawah Filipina dan Kamboja.
Menurut Budi cakupan air minum untuk tahun 2011 baru mencapai 55% sedangkan di tahun 2012 baru mencapai 57-58%. Padahal implementasi MDGs tahun 2015 untuk cakupan air bersih adalah 68%.
Untuk sanitasi, menurut penuturan Budi untuk sanitasi target MDGs adalah 62% di tahun 2015, saat ini baru tercapai 56% di tahun 2011 dan 58% di tahun 2012. “Intinya sudah ada progres dari tahun ke tahun dan kita butuh kerja keras,” keluhnya.
Kemudian selain dua proyek pengerjaan yang akan dikebut dalam 2 tahun mendatang, pihaknya juga fokus untuk membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Langkah ini dilakukan untuk merelokasi warga/masyarakat dan menjadi solusi dalam memberantas pemukiman kumuh.
“Permasalahan pemukiman kumuh yang di bawah rata-rata nasional perlu penekanan nasional. Jadi walaupun 2020 targetnya tetapi jika menggunakan program 2015 melalui MDGs maka sebetulnya setiap tahun di kabupaten kota harus tuntas 300 KK (Kepala Keluarga) supaya dapat hunian yang lebih layak untuk masuk ke rumah susun. Jadi dari perhitungan ini harus ada pembangunan 1 twin blok setiap tahun untuk 300 KK. Mudah-mudahan dengan mempertajam program dengan berbasis kinerja ini akan tercapai,” cetusnya.
Sumber : http://www.ampl.or.id/digilib/read/11-ri-masih-di-bawah-malaysia-kamboja-filipina-soal-sanitasi-dan-air-bersih/48098