botol bekas air mineral banyak menjadi permasalahan sampah plastik yang belum dapat ditangani. Banyak masyarakat yang memiliki gaya hidup serba praktis sehingga membuat penggunaan barang sekali pakai tidak dapat dihindari.
Alam yang semakin lama tidak lestari karena banyaknya sampah plastik. Daratan, lautan, bahkan udara tercemar oleh partikel kecil yang tidak terurai. Partikel kecil tersebut bernama mikroplastik dan dapat mengancam kesehatan manusia.
Oleh karena itu, daripada harus merugikan alam ataupun diri kita sendiri maka perlu adanya pemanfaatan sampah botol bekas. Apalagi dimusim penghujan seperti ini debit air mengalami kenaikan sedangkan kualitas air mengalami penurunan. Maka dari itu perlu adanya inovasi untuk mengatasi masalah tersebut.
Di Desa Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo yang secara geografis daerahnya berada pada bantaran sungai bengawan solo. Terkadang debit air pada saat musim penghujan mengalami kenaikan sedangkan kualitasnya menurun karena airnya mengandung partikel lain.
Pembuatan filter air sederhana skala rumah tangga merupakan suatu inovasi untuk mengatasi permasalahan sampah botol plastik dan permasalahan air dimusim penghujan. Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan filter sangatlah sederhana yaitu botol bekas, spons, dacron, kapas, gunting, cutter, dan lem.
Salah satu mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) mengadakan program sosialisasi kepada masyarakat mengenai air bersih dan mengatasi permasalahan air dengan menggunakan filter air sederhana skala rumah tangga. Program ini dilaksanakan secara door to door mengingat kegiatan KKN berada pada masa pandemi.
Hasil dari program ini sangatlah bermanfaat bagi masyarakat karena dapat mengatasi permasalahan air bersih di lingkungan tersebut. Alat tersebut dapat menyaring partikel yang masih bercampur dengan air sehingga air menjadi bersih dan aman digunakan oleh masyarakat.
Sumber : http://kkn.undip.ac.id/?p=191755