Anda mungkin berpikir bahwa upaya Anda menghindari makanan berwarna dan berbahan kimia telah berhasil. Anda pasti sering tergugah dengan warna merah muda dari ikan salmon, atau kuningnya kuah kare. Di saat Anda begitu percaya akan kemurnian sebuah makanan, di sisi lain pihak produsen akan berpikir pragmatis dalam menghias sebuah sajian makanan. Faktor rekayasa tekstur juga mendorong produsen untuk ‘nakal’ menyuntikkan bahan kimia pada bahan makanan.
Anda kini harus lebih waspada terhadap makanan yang Anda pilih. Pewarna sintetis kini tidak hanya digunakan untuk permen, minuman, atau es krim. Kini, pewarna sintetis mengancam Anda pada makanan-makanan yang seakan alami seperti ikan, salad, sayuran, bahkan buah. Di bawah ini, terdapat beberapa makanan yang diam-diam ternyata sering jadi bahan ‘kenakalan’ produsen yang sehingga mengandung bahan kimia dan pewarna.