Pada masa pandemi COVID-19 pembatasan sosial diberlakukan di Indonesia, sehingga membuat semua kegiatan dianjurkan dari rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun di beberapa wilayah mulai disosialisasikan pembelajaran secara tatap muka, sehingga perlu dilakukan peninjauan untuk mengetahui kesiapan sekolah meliputi fasilitas sanitasi dan penerapan protokol kesehatan. Penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling terdiri dari 326 guru dari 56 SD di 10 kecamatan di Kota Palembang.
Analisis data secara univariat yaitu menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun, dan menggunakan masker, sedangkan variabel fasilitas sanitasi adalah sarana cuci tangan dengan sabun, sarana tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, air bersih, dan toilet. Ditemukan sebanyak 38,4% guru belum disiplin mencuci tangan dengan sabun, 20,7% belum menjaga jarak dalam beraktivitas, dan 47,2% belum disiplin dalam menggunakan masker. Sebanyak 55,4% sekolah belum memiliki sarana cuci tangan pakai sabun yang memadai, sarana tempat pembuangan sampah dan pembuangan air yang belum standar sekitar 80%. Sebanyak 21,4% sekolah yang belum memiliki akses air bersih sesuai standar dan kebersihan toilet yang belum bersih sebesar 37,5%.
Kesiapan sekolah harus bernilai 100% dari semua aspek untuk menjamin pencegahan penularan virus COVID-19. Penyediaan fasilitas sanitasi perlu dilakukan sekolah secara maksimal, sehingga diperlukan dukungan pemerintah setempat.
Sumber : https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jek/article/view/4525